Coba kamu katakan kepadaku, haruskah
aku membencimu karena kamu hadir begitu saja dalam hidupku, meninggalkan banyak
sekali kenangan yang hingga detik ini tak bisa hilang dari pikiranku, lalu
dengan mudahnya kamu pergi dari hidupku?
Haruskah aku mengutukmu karena kamu
begitu mudah mengubah perasaan cinta menjadi biasa? Atau sejak semula memang
tak pernah ada rasa itu dalam hatimu?
Berkali-kali aku bertanya pada
hatiku, apa yang salah dengan diriku sehingga kamu melakukan semuanya ini
padaku?
Maaf, itu yang selalu kamu ucapkan. Semudah itukah kata maaf terucap?
Tolong katakan kepadaku jika memang kata maaf dapat mengembalikan semuanya
kembali seperti sediakala di saat kamu belum masuk ke dalam hidupku dan
memporak-porandakan apa yang telah kubangun dengan susah payah.
Dan tolong kamu
katakan pada hatiku untuk tetap percaya pada keajaiban cinta karena ia baru
saja mengenal arti percaya.
Kalau kamu bisa membantuku, tolong
cuci otakku agar aku tak lagi mengingat semua kenangan yang pernah tercipta di antara
kita. Tolong bantu aku untuk menghapus semuanya.
Semuanya.
Dari awal kamu
datang ke tempatku, yang kini tak lagi kamu singgahi, untuk menyapaku. Ketika
setiap kata darimu membantuku bangkit dari keterpurukan.
Dan hingga dari mulut
yang sama keluar kata-kata yang seketika itu juga langsung membuatku terpuruk.
Hapus semuanya, sehingga aku tak perlu merasakan penderitaan seperti ini.
Tolong jawab aku . .